Last updated on November 19, 2022
Ketika berhadapan dengan sebuah persoalan, otak kita otomatis berpikir untuk mencari sebuah solusi. Namun yang perlu di garis bawahi, berpikir seperti apa yang kita lakukan? Sudahkah kita mencoba untuk berpikir kritis dalam menjawab persoalan tersebut?
Berpikir kritis merupakan proses menganalisis informasi secara terstruktur dan rasional dengan mempertimbangkan kemungkinan yang akan terjadi. Bagi beberapa orang, berpikir kritis merupakan hal yang sulit untuk dilakukan. Nyatanya, soft skill ini memberikan manfaat dalam mengambil keputusan di setiap sendi kehidupan. Belajar untuk melihat persoalan dari berbagai perspektif.

Berikut 5 cara mudah untuk melatihnya!
1. Membaca, setidaknya satu topik dalam satu hari
Melalui membaca, otak akan mencerna berbagai informasi. Hal ini memungkinkan otak untuk berpikir lebih lanjut mengenai informasi tersebut. Membaca pun tidak harus berupa buku atau jurnal ilmiah. Berselancar di media sosial dengan melihat diskusi di sebuah laman juga dapat membantu untuk berpikir kritis loh! Tentunya kita melihat bagaimana seseorang menyampaikan opini dengan background yang berbeda-beda di berbagai belahan dunia.
2. Mencari teman diskusi yang nyaman
Saat ini, pengertian teman tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Jadi melalui teman yang ada di internet pun tidak masalah! Topik yang dapat kamu tanyakan nantinya bisa berasal dari observasi di lingkungan sekitarmu. Tidak perlu langsung pada hal yang terkesan berat, mulai dengan yang ringan hingga nanti terbiasa karena sering melatihnya. Hal ini juga membantu untuk merangkai sebuah ide atau gagasan dan bagaimana cara menyampaikannya agar jelas. Tapi ingat, tetap tanyakan kebersediaan temanmu ya!
3. Selalu mempertanyakan informasi yang ada
Tidak perlu terburu-buru dan jangan menelan secara mentah informasi yang beredar. Coba untuk lebih aware dan bertanya dengan formula “why” lebih dari satu kali. Seperti kasus writer’s block atau mengalami kebuntuan saat sedang menulis, beberapa pertanyaan denganf formula why dapat timbul seperti:
“Mengapa saya tidak bisa menemukan ide?”
“Sekarang saya jarang membaca, mengapa ya?”
“Mengapa kegiatan saya menjadi lebih sibuk?”
dan lainnya yang bermuara pada masalah utama untuk menemukan sebuah solusi. Ketika kita bisa berpikir secara efektif maka kemampuan manajemen waktu akan bertambah. Terlebih menggunakan beberapa aplikasi manajemen waktu agar lebih terstruktur.
4. Menulislah dari hal yang mudah
Menulis merupakan sebuah kegiatan untuk membantu berpikir terstruktur. Ketika sedang menuangkan isi pikiran melalui tulisan, otomatis kita akan membaca ulang tulisan yang telah dibuat. Proses membaca ulang ini melatih berpikir kritis hingga sampai pada pertanyaan “apakah paragraf ini berkesinambungan?”. Saat mencoba untuk memulai menulis pun tidak perlu langsung menulis hal-hal yang rumit. Cukup menuliskan cerita sehari-hari dengan kronologis.
5. Hargai setiap proses dari hasil berpikir kritis
Terkadang hal yang sulit untuk diterima ketika belum melihat hasil dari hal atau sesuatu yang sedang diusahakan. Tetap hargai semua proses yang telah dilakukan, catat dan selalu perbaiki apa yang memang dirasa kurang. Ketika sudah terlatih, otak pun tidak terasa bekerja berat seperti di awal saat memulai.
Perlunya konsistensi dalam melatih proses berpikir kritis untuk pengembangan diri. Kamu juga bisa mencoba tes gratis dari Watson Glaser Critical Thinking Appraisal untuk memperoleh gambaran singkatnya.
Be First to Comment